Category Archives: Kabar Dunia Islam On Line

Burma Kembali Siksa Warga Muslim Rohingya

RAKHINE – Sebuah kelompok Hak Azasi manusia memperingatkan semakin banyaknya warga Muslim Rohingya yang menghadapi penyiksaan dan penganiayaan yang didukung Negara karena dituduh bergabung dengan sebuah organisasi militant samar-samar.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Penahanan-penahan itu dilakukan secara “serampangan” dan “jelas-jelas merupakan sebuah reaksi atas pengumuman al-Qaeda pada awal bulan Sepetember yang lalu,” kata Chris Lewa,pendiri Arakan Project kepada Anadolu Agency (AA) sebagaimana diberitakan Onislam.com.

Berita mengkhawatirkan itu pertama kali diungkapkan oleh Arakan Project, sebuah kelompok yang berbasis di Thailand yang mendokumentasikan penyalahgunaan-penyalahgunaan terhadap orang Rohingya, tentang seorang Muslim Rohingya yang disiksa sampai mati di Burma baral laut jauh, dekat dengan perbatasan Bangladesh.

Lebih jauh, kelompok hak azasi ini menuduh pemerintah menahan setidaknya 58 orang laki-laki di dua minggu terakhir dari beberapa kampung di bagian utara Rakhine.

Istri dari laki-laki yang meninggal itu mengatakan kepada kelompok itu bahwa dia dipaksa untuk menandatangi sebuah pernyataan bahwa suaminya meninggal secara alamiah.

Pemerintah sendiri mengklaim bahwa pria-pria Muslim yang ditahan akhir-akhir ini dituduh memiliki hubungan dengan sebuah kelompok yang disebut Rohingya Solidarity Organization, atau RSO.

RSO ini diyakini telah terbentuk dari tahun 1990an setelah angkatan bersenjata Myanmar memaksa ratusan dari ribuan orang-orang Rohingya yang dituduh tinggal di Negara itu secara iledal dan dipaksa mengungsi ke Bangladesh.

Meskipun sedikit sekali informasi yang diketahui mengenai gerakan-gerakan organisasi ini hari ini, serangan-serangan sporadic di perbatasan antara Burma dan Bangladesh seringkali disalahkan kepada RSO.

Awal tahun ini, Khin Maung Myint, kepala HuMas untuk National Democratic Party for Development yang pro-Rohingya, mengklaim bahwa “RSO sudah tidak ada sejak 20 tahun yang lalu.”

Lebih jauh, dia menuduh bahwa pemerintah menggunakan RSO sebagai tabir asap atas operasi penyiksaan Muslim yang dilakukannya.

Digambarkan oleh PBB sebagai minoritas yang paling mendapat penganiayaan, Muslim Rohingya menghadapi sebuah catalog diskriminasi di tanah kelahirannya sendiri.

Mereka telah ditolak hak kewarganegaraannya sejak sebuah amandemen hokum-hukum kewarganegaraan pada tahun 1982 dan diperlakukan sebagai imigran gelap di rumahnya sendiri.

Pemerintah Burma, juga mayoritas orang-orang beragama Buddha menolak mengakui terma “Rohingya”, yang menurut mereka adalah “orang-orang Bengal”.

Kelompok-kelompok Hak Azasi Manusia telah menuduh bahwa pihak keamanan Burma telah melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan penahanan orang-orang Rohingya mengikuti kekerasan sectarian tahun lalu.

Lebih dari dua tahun yang lalu, massa beragama Buddha telah menyebabkan ratusan Muslim Rohingya terbunuh dan 140000 lainnya dievakuasi keluar dari rumah-rumah mereka.

Menurut Persatuan Bangsa-Bangsa, kekerasan ini telah mengakibatkan hamper 29000 orang tidak memiliki tempat tinggal, 97 persennya adalah Muslim Rohingya.

Kebanyakan dari antara mereka sekarang tinggal di perkemahan, menambah jumlah 75000 warga Rohingya lainnya yang telah tak memiliki tempat tinggal pada bulan Juni 2012, setelah setelah kekerasan sectarian yang meletus sebelumnya.

Makarim Wibisono, Pelapor Khusus PBB Itu Siap Masuk Gaza

Kairo, – United Nations Special Rapporteur on the Situation of Human Rights in the Palestinian Territories Occupied since 1967, atau orang yang diberi mandate untuk melakukan investigasi, monitor dan solusi atas masalah-masalah hak azasi manusia di suatu tempat tertentu yang ditugaskan PBB, Makarim Wibisono, seorang diplomat senior RI telah siap memasuki Gaza melalui jalur Mesir.

Makarim-_wibisono“Izin masuk Jalur Gaza sedang diproses di Kementerian Luar Negeri Mesir untuk tugas pengumpulan data di berbagai bidang di Jalur Gaza,” kata Makarim dalam perbincangan dengan Antara sebagaimana dilaporkan  republika.co.id di Wisma Duta KBRI Kairo, Kamis. Dalam perbincangan sambil sarapan di Wisma Duta itu, Makarim Wibisono didampingi Dubes RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi, Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kairo Nugroho Yuwono Aribhimo, dan Istri Dubes Iesye Suwandi.

Sejak dilantik sebagai Pelapor Khusus PBB untuk Situasi Hak Asasi Manusia (HAM) Palestina pada tanggal 2 Juni 2014, baru kali ini Wibisono memasuki Jalur Gaza. Diplomat senior Indonesia itu mengungkapkan tugas-tugas yang diembannya bukan saja di Jalur Gaza dan di Tepi Batat yang diduduki Israel, melainkan juga masalah HAM di kantong-kantong komunitas Palestina di dalam negara Israel.

“Selain tinjauan lapangan, saya juga akan memawancarai lebih dari 100 pejabat terkait mencakup juga beberapa jenderal militer Israel,” kata mantan Ketua Dewan HAM PBB itu.

Kota Gaza yang Porak Poranda Karena Agresi Israel Juli-Agustus 2014

Kota Gaza yang Porak Poranda Karena Agresi Israel Juli-Agustus 2014

Untuk di Jalur Gaza, Wibisono akan menitikberatkan pada pengumpulan data tentang dampak agresi militer Israel terbaru pada bulan Juni dan Agustus lalu yang menewaskan sebanyak 2.184 orang Palestina dan sejumlah kasus lainnya.

Mantan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York dan Jenewa itu menjelaskan pihak Israel untuk pertama kali menanggapi surat permohonan izin untuk menjalankan tugas meninjau di wilayah Palestina dan Israel.

“Pemerintah Israel melalui Wakil Tetap Israel untuk PBB di Jenewa, Eviatar Manor, dalam surat balasannya menetapkan akan mempertimbangkan permohonan izin masuk wilayah Palestina dan Israel pada bulan Maret 2015,” katanya.

“Jawaban Israel untuk surat permohonan tersebut baru pertama kali dalam sejarah karena hal itu belum pernah terjadi terhadap Pelapor PBB sebelumnya yang tidak diperdulikan Israel,” ujar Makarim.

Namun demikian ada terdapat tudingan anti-semit yang ditujukan media Israel kepadanya. Menanggapi tuduhan media massa Israel itu, Wibisono membantah tegas tuduhan itu, dan menegaskan bahwa pihaknya akan secara objektif dan profesional sesuai dengan kenyataan di lapangan dalam melakukan tugasnya.

“Saya bukan anti-Semit, saya menyusun pelaporan sesuai dengan data di lapangan yang saya melihat sendiri secara objektif tanpa rekayasa,” katanya.

Hasil pelaporan mengenai persoalan HAM di Palestina itu akan menjadi dasar bagi PBB untuk upaya penyelesaian konflik Palesatina-Israel.

Wibisono menegaskan bantuan kepada Palestina tidak hanya dalam bentukBeautiful Free Palestine Flag materi berupa bahan makanan, tetapi yang penting adalah bagaimana mencari titik temu perdamaian jangka panjang yang bermuara pada kemerdekaan Palestina dan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Untuk menyelesaikan berbagai masalah di Palestina, khususnya yang berhubungan dengan Israel, Pelapor Khusus PBB, Makarim Wibisono, ternyata pernah merencanakan akan mengusulkan pembentukan komisi pencari fakta.

“Dalam hasil diskusi saya dengan Pak Dubes Nurfaizi Suwandi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan Indonesia pada masa mendatang untuk membuka mata dunia, misalnya mendorong dibentuknya Komisi Pencari Fakta Internasional di Palestina yang hasilnya akan berdampak luas berupa reaksi global untuk menekan Israel,” katanya kepada Antara di Wisma Duta KBRI Kairo, Kamis.

Hal itu diungkapkannya menjawab pertanyaan peran Indonesia dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina, Wibisono menegaskan bahwa peran itu telah dan sedang dimainkan Indonesia lewat desakan di forum-forum internasional.

Peran kedua, kata dia, Indonesia hendaknya meminta fatwa kepada Mahkamah Kriminal Internasional di Den Haag mengenai target penembakan Israel terhadap warga sipil Palestina apakah itu termasuk pelanggaran HAM atau tidak.

GAZ2Begitu pula, fatwa mengenai pengadilan militer Israel terhadap warga sipil Palestina, misalnya, pelempar batu saja bisa divonis 20 tahun hukuman penjara.

Menanggapi suara sumbang beberapa kalangan bahwa Indonesia tidak mungkin berperan aktif penyelesaian konflik karena belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, Wibosono menegaskan bahwa berperan itu tidak harus menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

“Berperan menyelesaikan konflik tidak harus menjalin hubungan dengan Israel. Buktinya banyak negara, termasuk Mesir, punya hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi tidak berdaya dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina,” paparnya.

Dalam pantauannya Wibisono menilai warga Gaza saat ini sangat menderita akibat agresi Israel dan mereka sangat membutuhkan bantuan kebutuhan pokok.

“Penderitaan rakyat Palestina itu diperparah oleh blokade Israel terhadap darat, laut dan udara Gaza,” katanya.

Oleh karena itu, Wibosono mengharapkan pemerintah Mesir untuk mempermudah akses bantuan kemanusiaan masuk Jalur Gaza lewat Rafah, satu-satunya pintu perbatasan yang menghubungkan Gaza dengan luar negeri.

Ulama Saudi Bergabung Dengan Kerajaan Perangi IS

Pejabat resmi Al Saud, Ulama senior Saudi Arabia telah membahas sebuah fatwa yang menyatakan bahwa terrorisme sebagai “kejahatan keji” menurut hukum Syariat Islam, dalam sebuah tawaran untuk merusak legitimasi apa yang disebut dengan Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), sebagaimana diberitakan laman onislam.net.

“Terrorisme berseberangan dengan tujuan agama Islam yang agung, yang datang sebagai rahmatan lil alamiin…dan untuk memastikan koeksistensi system duniawi,” kata dewan yang terdiri adari 21 ulama berpengaruh, dilaporkan oleh Saudi Press Agency, dan The Guardian.

“Terrorisme tidak ada hubungannya dengan Islam, yang tidak bersalah dengan ideology menyimpang ini…[terrorisme] tidak lebih daripada korupsi dan kriminalitas yang ditolak oleh hukum syariat Islam dan juga umum.”

Muslim manapun yang berpikir bahwa jihad (yang berarti “perjuangan”) berarti bergabung dengan sebuah kelompok terroris adalah “bodoh dan tersesat”, kata para ulama pada hari rabu.

SaudiFatwa-Deplore-Terrorism-CrimePara ulama ini juga mengkritik para imam yang membahas maklumat-maklumat keagamaan, atau fatwa, membenarkan terrosrisme. Para ulama itu mengatakan bahwa mereka harus diadili di pengadilan, lapor agen berita resmi Saudi.

“Terrorisme menunjuk perhatian-perhatian bangsa pada bahaya-bahaya yang gawat, siapa saja yang berpikir bahwa ini adalah jihad artinya dia bodoh,” kata para ulama itu dalam pernyataannya.

Pernyataan ini dating lebih dari satu minggu setelah Grand Mufti Saudi Arabia Sheikh Abdulaziz Al Al-Sheikh menyeru ummat Islam agar memerangi Islamic State untuk “membersihkan umat dan agama dari kemungkaran dan bahaya yang mereka timbulkan.”

Militasi ISIL telah dikutuk secara luas oleh sebagian besar ummat Islam yang meningkatkan beberapa protes untuk mengekspresikan kemarahan mereka kepada kelompok terroris.

Pada awal bulan ini, Sheikh Ahmed el-Tayeb, Grand Imam Al-Azhar, telah mengutuk ISIL, menuduhnya telah menjadi pelayang rencana kaum “Zionist” untuk “menghancurkan dunia Arab”.

Perang Anti-ISIL

Pernyataan para ulama ini merefleksikan kesepakatan antara otoritas keagamaan dan upaya pemerintah untuk memukul para anggota kelompok militant yang termasuk ISIL dan al-Qaeda.

Pernyataam ini “adalah dimulainya kampanye informasi untuk mengkonter kredibilitas keagamaan Islamic State,” kata Theodore Karasik, direktur penelitian pada Institute for Near East and Gulf Military Analysis di Dubai, kepada Bloomberg.

“Ini tampaknya adalah hasil langsung dari pertemuan di Jeddah bersama dengan Kerry minggu lalu.”

Kerajaan menyelenggarakan sebuah pertemuan minggu lalu di Jeddah antara Sekretaris Negara AS dengan perwakilan 10 negara Timur Tengah yang mengarah kepada dibangunnya sebuah koalisi untuk menentang para milisi itu.

Empat hari berikutnya di Paris, Menteri Luar Negeri Pangeran Saud al-Faisal mengembalikan rencana untuk membom Islamic State di Syria, mengatakan dalam pidatonya bahwa bahaya yang diajukan kelompok ini “telah melampaui batas-batas geografis.”

“Setelah peristiwa pemboman Riyadh pada bulan Mei 2003, orang-orang Saudi mata mereka menjadi jelas mengenai ancaman yang ditimbulkan radikal-radikal seperti itu,” kata Daniel Benjamin, mantan coordinator kontraterorisme Departemen Dalam Negeri AS yang sekarang menjadi direktur Dickey Center for International Understanding di Dartmouth College.

IS Kembali Rilis Video “Pemancungan” Jurnalis Amerika

IS kembali merilis sebuah video yang diakui sebagai pembunuhan terhadap seorang jurnalis Amerika Steven Sotloff, beberapa hari setelah ibu jurnalis itu memohon agar pemimpin kelompok itu mengampuninya, sebagaimana diberitakan aljazeera.com

Seorang milisi IS berbicara di samping seorang lelaki yang diakui sebagai seorang jurnalis Amerika bernama di sebuah lokasi yang tak diketahui-REUTERS/Social Media Website via REUTERS TV

Seorang milisi IS berbicara di samping seorang lelaki yang diakui sebagai seorang jurnalis Amerika bernama di sebuah lokasi yang tak diketahui-REUTERS/Social Media Website via REUTERS TV

Sebuah kelompok bersenjata merilis video itu yang mengatakan seorang yang meninggal adalah seorang pria berusia 31 tahun pada hari selasa kemarin waktu setempat. Para pengguna internet yang melihat video ini mengkonfirmasi konten video itu. Sotloff telah dijadikan tawanan di Suriah oleh sebuah kelompok sejak bulan Agustus tahun 2013.

Dalam video itu kelompok itu juga mengancam akan membunuh tawanan lain yang bernama David Cawthorne Haines, seorang Inggris.

Seorang perempuan jurubicara pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa Washington sedang berusaha mengautentifikasi cuplikan video itu. PM Inggris, David Cameron mengatakan ini menggambarkan sebuah “tindakan yang benar-benar menjijikan dan tercela.”

Pembunuhan ini berjarak dua minggu setelah kelompok IS merilis sebuah video yang memperlihatkan pembunuhan terhadap James Foley, seorang jurnalis Amerika yang lain, yang diklaim oleh anggota IS yang memakai topeng sebagai balas dendam untuk serangan yang dilakukan tentara Amerika di Irak.

Dalam video itu, Sotloff digambarkan, oleh pejuang yang mengatakan bahwa hidupnya tergantung kepada apa yang akan dilakukan presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Sang algojo nampaknya adalah orang yang sama dalam dua video itu – seorang yang beraksen inggris – dengan mengenakan seragam dan topeng serba hitam.

Para pengguna internet yang menyaksikan kedua video itu mengatakan bahwa rambut Sotloff lebih panjang di video keduanya.

Kurang dari satu minggu yang lalu, ibu Sotloff, Shirley, memohon secara langsung kepada pemimpin kelompok itu Abu Bakr al-Baghdadi agar membebaskan puteranya itu.

“Anda, Khalifah, dapat memberikan amnesty. Saya mohon kepada anda, tolonglah, bebaskan anak saya. Saya harap anda menggunakan kekuasaan anda untuk mengampuni hidupnya,” kata Mrs Sotloff dalam sebuah video.

Jan Psaki, dari departemen Dalam Negeri Amerika Serikat, mengatakan bahwa otoritasnya sedang mengautentifikasi video tersebut.

“Jika benar, kami merasa jijik dengan tindakan brutal itu. Hati kami turut berduka untuk keluarga Sotloff,” katanya.

Beberapa orang “barat” telah menjadi tawanan kelompok-kelompok pemberontak di Suriah.

Pada tanggal 24 Agustus, kelompok Suriah yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, Nusra Front membebaskan seorang penulis Amerika, Peter Theo Curtis, yang telah hilang sejak tahun 2012, yang menurut para petugas dupayakan oleh Negara Teluk, Qatar.

Warga Gaza Bergembira Israel Sepakati Gencatan Senjata

Beautiful Free Palestine FlagGAZA, Mesir mengumumkan gencatan senjata antara Gaza-Palestina dengan penjajah Zionis selama satu bulan, terhitung sejak Selasa (26/8) pukul 19.00 waktu Palestina. Seluruh warga Gaza, seperti dilaporkan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (27/8), turun ke jalan merayakan kemenangan ini pada Selasa malam, sebagaimana diberitakan salam-online.com.

Kesepakatan gencatan senjata permanen juga diumumkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Koresponden MINA melaporkan, kesepakatan gencatan senjata jangka panjang antara penjajah Zionis dengan gerakan-gerakan Palestina di Jalur Gaza itu termasuk mengakui tuntutan-tuntutan  rakyat Palestina.

Arab Saudi dilaporkan juga telah memberikan jaminan pada pihak Palestina.

Kesepakatan gencatan senjata permanen didasarkan pada kesepakatan yang telah dilakukan sebelumnya pada 2012 lalu, mencakup berakhirnya semua penganiayaan serta pembunuhan para pemimpin dan aktivis Palestina oleh penjajah Zionis.

Kesepakatan itu juga mencakup kesepakatan untuk membuka semua penyeberangan, pintu perbatasan, termasuk pergerakan barang, bahan bangunan, bahan bakar, keperluan pokok dan orang. Selain itu, zona perikanan akan diperluas menjadi 12 mil laut.

Kedua belah pihak akan bertemu lagi pada satu bulan mendatang untuk membahas masalah yang belum terselesaikan.

Presiden Palestina juga akan membahas perjanjian gencatan senjata terbaru pada  pertemuan kepemimpinan Palestina.

Televisi Zionis Channel 10 mengutip para pejabat penjajah itu mengatakan mereka sepakat untuk gencatan senjata dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberitahu semua anggota kabinetnya tentang kesepakatan itu.

Kemenangan Palestina

Warga Gaza sambut gencatan senjata sebagai Kemenangan Palestina - salam-online.com

Warga Gaza sambut gencatan senjata sebagai Kemenangan Palestina – salam-online.com

Ismail Haniyah, Petinggi Hamas, mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata permanen menjadi hadiah bagi ketabahan rakyat dan ketahanan para pejuang Palestina di Gaza.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, Selasa (26/8) malam mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina dan bangsa Arab atas kemenangan yang dicapai gerakan perlawanan Palestina.

Izzudin al-Qassam“Gerakan Hamas tidak akan meninggalkan rakyat Palestina setelah pertempuran berakhir,” kata Abu Zuhri seperti dilansir Palestine News Network.

Khalid al-Batsh, seorang pejabat senior Jihad Islam, mengatakan bahwa perjanjian tersebut mengakui tuntutan Palestina. (MINA)

Muslim Nigeria Tolak Kekhalifahan Boko Haram

ABUJA – Sebuah kelompok pembela hak asasi Muslim Nigeria telah menolak klaim Boko Haram yang telah mendeklarasikan terbentiknya khalifah islNigeriaMuslimsReject-Boko-Haram-Caliphateamiyyah di kota Gwoza di Negara bagian Borno, dan memaksa pihak bersenjata Nigeria untuk bertahan dan membersihkan ancaman kelompok Boko Haram itu.

“Deklarasi Boko Haram adalah sebuah pernyataan yang berbahaya. Itu tidak boleh dibiarkan. Gwoza harus dibebaskan dalam beberapa hari ini,” kata Muslim Rights Concern (MURIC) dalam sebuah pernyataan yang keras dan ditandatangani oleh pemimpinnya, Professor Ishaq Akintola, dan dipublikasikan oleh wartawan-wartawan Sahara sebagaimana diberitakan onislam.net.

“Boko Haram atau bukan, kami tak bisa kompromikan integritas teritirial Nigeria kepada siapapun, bagaiman pun barbarnya mereka,” kata MURIC.

Pernyataan MURIC ini menantang deklarasi yang dibuat Boko Haram sebelumnya bahwa kota di di timur laut Nigeria telah dikepung para pemberontak awal bulan ini telah menyatakan diri sebagai “Islamic State/Daulah Islamiyyah” (IS), juga dikenal sebagai Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL).

Klaim serupa yang telah menggabungkan diri dengan Islamic Caliphate juga diumumkan dalam sebuah video bulan Juli lalu oleh pimpinan kelompok ini, Abubakar Shekau.

Professor Akintola mengatakan sudah jelas bahwa Boko Haram bergabung dengan “Islamic State”, dengan mendeklarasikan kekhalifahan tak terlihat beberapa minggu yang lalu.

“MURIC meminta perhatian ditujukan kepada Grand Mufti Saudi Arabia dan Organization of Islamic Conference (OIC/OKI) yang telah mengharamkan Boko Haram dan menyatakan bahwa praktik-praktik mereka telah keluar dan tidak diterima dalam Islam,” katanya.

Mereka juga meminta President Goodluck Jonathan dan kekuatan bersenjata untuk membebaskan Gwoza dan kampong-kampung lainnya dari pendudukan Boko Haram.

Boko Haram, dalam terma Hausa berarti “Pendidikan Barat itu Haram”, hamper mirip dengan gerakan Taliban Afghanistan.

Kelompok milisi sendiri mengatakan bahwa gerakan mereka adalah untuk melawan musuh-musuh yang telah menyalahkan anggota-anggota mereka dengan kekerasan, penangkapan atau menelantarkan mereka secara ekonomi dan korupsi.

Kelompok ini telah dipersalahkan untuk beberapa penembakan dan pengeboman kepada pasukan keamanan dan otoritas di sebelah utara sejak tahun 2009.

Namun akhir-akhir ini, kelompok ini juga menyerang ummat Kristen pun demikian kepada ummat Muslim.

Tidak Islami

MURIC mengatakan kekhalifahan yang dideklarasikan oleh IS dan Boko Haram itu tidak syah, karena mereka tidak mengikuti model yang dicontohkan Nabi Muhammad (SAW), di Madinah, yang mana, menurut mereka, dibangun di atas keadilan, cinta dan kedamaian.

“Dimana pendidikan yang menyeluruh adalah dasar prinsip Islam (Qur’an 96:1-5), Boko Haram melarang pendidikan ala barat,” kata kelompok itu dalam pernyataan tertulisnya.

“Dimana Nabi (SAW) dalam hadits mememrintahkan pendidikan untuk semua ummatnya, sedangkan Boko Haram mengasingkan kaum wanita dari pendidikan,” tambahnya.

Pada akhir pernyataannya, mereka menegaskan bahwa Islam tidak memerintahkan kebencian yang penuh kekerasan.

“Kami tegaskan bahwa Islam adalah agama yang universal. Agama ini tidak membenci karena perbedaan ras, warna kulit dan jenis kelamin,” dalam pernyataan itu.

“Kami oleh karenanya yakinkan semua orang asing yang ada di dalam negeri bahwa mereka tidak perlu takut kepada ummat Muslim arus utama. Kami apresiasi keberadaan mereka di tengah-tengah kami dan akan tetap menghormati mereka sebagaimana Nabi (SAW) perintahkan kepada kami.”

Dust Bucket untuk Gaza

DustBucket-Challenge-for-Gaza-SolidarityKOTA GAZA – Kontras dengan tantangan “ice-bucket” yang sedang trend saat ini, sebuah inisiatif telah diluncurkan untuk mendukung penduduk Gaza, dengan cara menyiramkan seember pasir ke atas kepala untuk memperlihatkan solidaritas kepada anak-anak Palestina yang terkubur di bawah reruntuhan. Seperti diberitakan oleh onsislam.net.

“Saya harus melakukan sesuatu dan mengirim pesan ke seluruh dunia tentang apa yang terjadi di Gaza,” kata Ayman al Aloul, seorang jurnalis yang meluncurkan kampanye itu, kepada NBC News pada hari senin, 25 Agustus 2014.

“Ide itu muncul di pikiran saya, ini adalah gagasan yang bagus untuk memperlihatkan gambaran menyeluruh – bagaimana kedaan Gaza saat ini, reruntuhan, penghancuran, semen dengan pasir, batu-batu kecil,” tambah Aloul.

Kampanye baru ini, yang disebut dengan “Rubble Bucket Challenge”, dimulai oleh Aloul sejak hari Sabtu setelah perbincangan dengan teman-temannya tentang cara bagaimana memberikan dukungan kepada warga Gaza.

Gagasan ini menyebar dengan cepat, dengan halaman Facebook Rubble Bucket Challenge yang hamper mencapai 2000 suka pada pagi hari senin.

Hashtag-hashtag lainnya di seputar Facebook dan Twitter adalah #dustbucketchallenge dan #remainsbucketchallenge.

Israel telah meluncurkan serangan udara terhadap Gaza sejak tanggal 8 Juli 2014 dimana lebih dari 2100 orang telah terbunuh dan ribuan lainnnya mengalami luka-luka

Menurut kantor PBB untuk Co-ordination of Humanitarian Affairs (OCHA), sekitar 80% orang yang tewas di Gaza adalah warga sipil, termasuk lusinan anak-anak dan perempuan.

Sekitar 5510 rumah di Gaza luluh lantak dan sekitar 31000 lainnya mengalami rusak sebagian. Hal ini memaksa ribuan warga Gaza untuk mengungsi meninggalkan rumah-rumah mereka yang telah dibombardir serangan udara Israel.

Aloul berharap dapat menyebarkan pesan tentang penderitaan warga Gaza.

“Jika lima orang terkenal dunia seperti actor atau presiden bersedia melakukan tantangan itu, itu berarti saya berhasil mengirimkan pesan tentang penderitaan Gaza,” katanya.

Dukungan

Doa Aloul rupanya mendapatkan jawaban dengan cepat setelah seorang petugas BANTUAN Turki mengambil tantangan itu.

“Ini adalah jawaban terhadap ‘ice bucket challenge’ karena anak-anak Gaza telah terkubur di bawah reruntuhan rumah-rumah mereka yang telah terkena bom,” kata Mehmet Kaya, mewakili Turkey’s Humanitarian Relief Foundation (IHH) di Gaza, yang dikutip oleh World Bulletin pada hari Minggu, 24 Agustus 2014.

“Ini adalah Gaza, jantungnya Palestina, dimana anak-anak dan kaum wanita dibunuh deng berton-ton bom yang dijatuhkan di atas kepala mereka,” katanya.

Kaya mengatakan bahwa dia mengirimkan pesan kepada para pemimpin dan para ulama di duni Muslim.

“Anda harus ambil seember pasir dan menyiramkannya ke atas kepala anda untuk dapat merasakan ketidakadilan yang diberlakukan kepada warga Gaza,” katanya.

Tantangan Ice Bucket ALS telah dilihat oleh tokoh-tokoh mantan Presiden George W. Bush kepada Lady Gaga kepada Oprah Winfrey dan telah difilmkan setelah dinominasikan oleh teman-temannya.

Sensasi Ice Bucket ini telah menghasilkan 62,5 milyar USD untuk asosiasi ALS, yang bekerja untuk melawan penyakit “the neurological disorder” yang juga dikenal sebagai “Lou Gehrig’s Disease.”

Grand Mufti Saudi Arabia: ISIL Adalah Musuh Nomer Satu Islam

ISILEnemy-No-1-of-Islam-Saudi-Grand-MuftiGrand Mufti Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh telah mengutuk para pejuang Al-Qaeda dan Islamic State sebagai “musuh nomer satu” Islam, lapor Saudi Gazette, seperti dilansir oleh onislam.net.

“Gagasan-gagasan tentang ekstrimisme, radikalisme dan terrorisme…tidak memiliki dasar dengan Islam dan (para pendukungnya) adalah musuh Islam nomer satu,” kata ulama puncak Kerajaan dalam sebuah pernyataannya di Riyadh hari Selasa waktu setempat, 19 Agustus 2014.

Beliau menyebutkan para milisi Islamic State, yang mendeklarasikan “kekhalifahan” di sebagian besar Irak dan Syria, dan jaringan terror internasional Al-Qaeda.

“Ummat Muslim adalah korban utama dari ekstrimisme ini, karena kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh apa yang disebut sebagai Islamic State, Al-Qaeda dan kelompok-kelompok yang terhubung dengan mereka,”kata grand mufti, mengutip sebuah ayat Quran yang memerintahkan “membunuh” orang yang membahayakan Islam, kata Agen resmi penyiaran Saudi (Saudi Press Agency (SPA)).

Komentar-komentar sang sheikh ini merefleksikan meningkatnya kutukan dari dunia internasional pada Kekhalifahan Islam yang diproklamirkan sendiri.

Fokus dunia berubah pada daerah teratsir setelah kelompok yang merupakan sempalan Al-Qaeda, ISIL, mengambil alih kekuasaan kota terbesar kedua di Irak –Mosul- pada tanggal 9 Juni, menghancurkan gedung-gedung pemerintah, stasiun-stasiun TV, bank-bank dan menggantung orang-orang kulit hitam.

Jatuhnya Mosul diikuti dengan jatuhnya Tikrit, Anbar’s Fallujah dan Ramadi dan tempat-tempat lain sejak akhir Desember.

Situasi menjadi bertambah buruk setelah Ulama senior Syiah Grand Ayatollah Ali al-Sistani mendorong para pengikutnya untuk angkat senjata melawan milisi Sunni pengacau di Irak.

Tanggal 30 Juni kemarin, ISIL membuat pengumuman yang menggemparkan tentang dibentuknya sebuah “kekhalifahan” Islam dan merubah namanya menjadi Daulah Islamiyyah/Islamic State.

Deklarasi daulah ini dibuat dalam bentuk rekaman audio dan didistribusikan secara online dimana ISIL mendeklarasikan pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, sebagai “khalifah”dan “pemimpin ummat muslim dimanapun berada”.

Tak ada bagian-bagian

Grand Mufti memperingatkan bahwa membagi-bagi ummat Muslim atas nama agama adalah sebuah dosa besar.

“Secara sambil lalu mata pencaharian ummat Islam di beberapa negeri telah diganggu kestabilannya” oleh para ekstrimis, yang “membag-bagi ummat Muslim” atas nama agama, kata sang Sheikh.

Beliau mengingatkan: “Dalam Islam, setelah bidah, membagi-bagi ummat Muslim termasuk kepada dosa besar.”

Arab Saudi melabeli Islamic State, Al Qaeda, Front Al-Nusra Syria dan kelompok-kelompok lainnya sebagai “terroris” pada bulan Maret menjatuhkan hukuman penjara yang lama bagi orang yang menawarkan mereka dukungan public atau bantuan moral dan material.

Pada awal bulan Juni, Raja Abdullah berjanji: “Kami tidak mengizinkan genggaman para teroris, menggunakan Islam untuk kepentingan pribadi, untuk menakuti ummat Muslim atau menggerogoti negeri kami dan penduduk-penduduknya.”

Kutukan-kutukan terhadap tindakan-tindakan ISIL tidak terbatas hanya dari Grand Mufti Saudi.

Minggu kemarin, Grand Mufti Mesir, Shawqu Allam membuat pernyataan yang mirip, mengatakan bahwa ISIL membahayakan Islam dan Ummat Muslim, menodai citra Islam dan menyebarkan kecurangan.

Muslim Sunni dan Syiah India telah bergabung untuk melawan bertumbuhnya ISIL, menegaskan bahwa tindakan-tindakan menghancurkan situs-situs suci, mendukung sikap sectarian dan membagi-bagi ummat muslim tak dapat disematkan kepada Daulah Islam yang sejati.

Nahdlatul Ulama (NU), Ormas Islam terbesar di Indonesia telah juga mengutuk ISIL, mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan pencegahan menyebarnya gerakan ini di Indonesia.

isis-400x230Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) juga telah ikut mengutuk ummat Muslim Indonesia yang memaafkan dan mentaati ideology ISIL.

Sementara itu Presiden Indonesia menyebut tindakan Negara Islam ISIS yang berubah menjadi Khilafah Islam sangatlah memalukan bagi agama Islam. Lebih dari itu, ia menilai ISIS telah menghina Islam.

Pernyataan ini disampaikannya pada hari Kamis (21/8) seperti dilansir dari Channel News Asia.

SBY mengatakan tingkat pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok ISIS di Irak dan Suriah ini sangatlah mengerikan.

“Ini sangat mengejutkan dan menjadi tak terkendali,” katanya dalam wawancara dengan The Australian, sehari setelah video pemancungan seorang jurnalis AS James Foley dirilis oleh ISIS.

Ia pun mendesak para pemimpin internasional, terutama para pemimpin Islam untuk bekerja sama dan bersatu melawan serta memerangi kelompok radikal ini.

“Ini merupakan seruan terbaru bagi para pemimpin dunia, termasuk para pemimpin Islam,” katanya.

Menurutnya, semua pemimpin harus mengkaji ulang bagaimana melawan para ekstrimis. Mengubah paradigma dari kedua belah pihak sangatlah diperlukan, bagaimana negara Barat menilai Islam dan bagaimana Islam menilai Barat.

Presiden SBY juga menegaskan Indonesia yang menjadi rumah bagi penduduk Muslim terbesar di dunia telah melarang ISIS berkembang.

Indonesia juga telah memperkirakan puluhan warganya telah bepergian ke Suriah dan Irak untuk ikut berperang.

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) mengimbau kepada ummat Islam di Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi dengan gerakan “Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang menggemakan slogan tentang pembentukan kekhalifahan dengan cara-cara keras dan brutal.

“PP Persis mengimbau umat Islam di Indonesia untuk mencermati gerakan ISIS sambil melihat-lihat hubungan sebab dan akibat gerakannya,” tutur Sekretaris Umum PP Persis, Irfan Safruddin, seperti dilaporkan republika.co.id, Ahad (3/8).

Muslim Australia Tantang Ketakutan-ketakutan Adanya Radikalisasi

Australian-Flag-WallpaperCANBERRA – Para Pemuka Komunitas Muslim Australia telah menegaskan bahwa ketakutan radikalisasi pemuda Muslim pelaku jihad itu terlalu berlebihan, menyuarakan kemampuan komunitas mereka untuk menyetir anak-anak muda menjauh dari ekstrimisme.

“Orang-orang ini harus di didik kembali. Kami bekerja disana. Kami memiliki metode yang dapat mengoreksi gagasan-gagasan mereka. Kami mencoba menyembuhkan mereka,” kata Professor Ibrahim Abu Mohamed, yang meruoakan kepala Konsul Imam untuk warga Muslim Australia yang berjumlah setengah juta orang, kepada Voice of America (VoA).

“Para pendidik kami adalah anak-anak muda yang merupakan para pembicara bumiputera, yang lahir disini dan yang memiliki specialisasi dalam bidang ini,” katanya.

Prof. Abu Mohamed adalah salah satu pemimpin komunitas Muslim Australia yang telah mengutuk berita tentang pemuda-pemuda Muslimis Australia yang diduga bergabung dalam perang bersama Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL).

AussieMuslims-Defy-Extremism-FearsUpaya-upaya para ulama untuk merangkul pemuda-pemuda Muslim Australi dimulai setelah ditahannya seorang lelaki Bella Vista yang menggunakan Passport Australia milik saudaranya untuk meninggalkan Australia.

Laki-laki tersebut dibekuk ketika pesawat mendarat di Uni Emirat Arab.

Alex Hawke, seorang polisi federal mengatakan bahwa dengan ditahannya pemuda 19 tahun dari Bella Vista ini menggaris bawahi butuhnya tindakan-tindakan yang segera untuk dapat mengidentifikasi dengan lebih baik sehingga dapat mencegah orang meninggalkan Australia dengan menggunakan dokumen-dokumen perjalanan palsu.

Pada awal bulan Agustus ini, PM Australia Tony Abbot mengumumkan rencana untuk memperkenalkan sebuah undang-undang kontra-terror baru yang memperbolehkan menahan terduga-terduga terror, menangkap mereka tanpa tuntutan dan mencabut passport-passport mereka..

Abbott mengatakan bahwa tindakan-tindakan tersebut adalah sebagai respon dari laporan-laporan yang mengatakan warga Australia yang ikut berperang di Syria dan Iraq.

Undang-undang itu ditolak oleh ummat Muslim Australia karena dianggap dapat mempropokasi memburuknya hubungan-hubungan antara minoritas dan masyarakat Australia.

Ummat Muslim Australia, yang telah berada di Australia lebih dari 200 tahun adalah 1.7 persen dari 20 juta penduduk Australia.

Islam adalah agama Negara terbesar kedua setelah Kristen.

Proud Australians

Upaya-upaya lain juga dilakukan oleh sekelompok Pemuka Muslim yang mengundang 30 orang muda-mudi Muslim ke Imam Hasan Centre di Annangrove untuk bertukar pendapat tentang apa yang disebut sebagai “homegrown jihadists”.

“Ada baiknya mereka dapat berbicara tentang ini. Respon mereka adalah ‘Ini bukan tentang siapakah kita, kita semua adalah warga Australia’,” kata Abbas Aly, 47 tahun, seorang muslim yang membangun pusat kegiatan itu sepuluh tahun yang lalu kepada Australia’s Daily Telegraph pada hari selasa, 19 Agustus 2014.

Menurut Aly, sebuah pendidikan yang baik, seperti yang ditawarkan di Annangrove center, akan memunculkan pertumbuhan warga Negara yang baik yang menghargai pendidikan dan menghormati hokum yang berlaku di Australia.

“Para asatidz harus dididik sampai level universitas, berbicara dan berpenampilan dalam Bahasa Inggris Australia dan berhubungan dengan anak-anak muda,” katanya.

“Ketidakterhubungan adalah dikarenakan oleh kenyataan bahwa para assatidz yang datang kesini tidak tumbuh disini dan tidak memiliki gagasan budaya dan harapan di Australia.

“Komunitas kami bersyukur untuk hak istimewa menjadi warga Australia. Kami menghormati para pelajar HSC kami yang terkenal dan memberanikan mereka untuk berpartisipasi dalam komunitas yang lebih besar. Saya juga mendesak organisasi-organisasi Muslim lain agar mengikuti hal serupa.”

Dia menambahkan bahwa bagus dapat melihat orang-orang Muslim yang menjadi dokter, dokter gigi, pengacara, guru yang dapat berkontribusi pada Negara Australia.

“Adalah kewajiban kita untuk berkontribusi dengan sebuah cara yang positif dan menghormati hokumhukum dan hak-hak orang-orang yang mengizinkan kita untuk bertumbuh,” katanya.

“Kami adalah warga Australia yang menginginkan kehidupan yang baik untuk anak-anak kami dan Negara ini memberikan kesempatan itu. Terserah kepada masing-masing orang bagaimana menangkap kesempatan itu.”

Sumber: onislam.net

Saudi Laksanakan Hukum Pancung Terhadap Empat Orang Penyelundup NARKOBA

saudi-arabiaEmpat orang pria Saudia dikenakan hokum pancung setelah terbukti melakukan penyelundupan cannabis ke dalam negeri, kata kementerian dalam negeri Saudi.

SPA-sebuah agen berita milik pemerintah Saudi mengidentifikasi kedua bersaudara terhukum tersebut adalah – Hadi dan Awad al-Motleq, dan Mufarraj dan Ali al-Yami.

Mereka dihukum pancung di kota Najran bagian selatan, terbukti telah menyelundupkan “sejumlah besar hashish” ke dalam Negara Saudi Arabia. Pemerintah sendiri tidak memberitahukan kapan eksekusi itu dilakukan.

Dalam tahun ini Saudi Arabia telah melaksanakan 32 kali hukuman pancung, menurut agen berita AFP.

Amnesty Internasional pemerhati hak asasi manusia melaporkan apa yang disebutnya “gelombang yang menggangu” dalam eksekusi-eksekusi yang terjadi Saudi Arabia tersebut.

“Otoritas Saudi Arabia harus menghentikan semua eksekusi itu,” kata kelompok ini, dan menambahkan bahwa eksekusi terhadap dua bersaudara “dilaporkan karena adanya pemaksaan dengan cara penyiksaan “.

Pernyataan Amnesty mengatakan bahwa eksekusi-eksekusi terakhir “menambah jumlah pembunuhan yang dilakukan Negara Saudi Arabia dalam dua minggu terakhir menjadi 17 – jika dirata-ratakan menjadi lebih dari satu kali eksekusi mati dalam sehari “.

“Peningkatan jumlah eksekusi yang terjadi akhir-akhir ini di Saudi Arabia adalah sebuah keburukan yang sangat mengganggu. Otoritas harus segera bertindak untuk menghentikan praktek kejam ini,” kata Amnesti.

Kelompok ini mengatakan bahwa mereka telah berhubungan dengan kerabat orang-orang terhukum itu pada hari kamis kemarin “mereka memohon pertolongan di tengah-tengah rasa takut ketika eksekusi itu mulai mendekat”, dan kemudian keluarga itu diberitahu oleh pihak kementrian dalam negeri agar berhenti berhubungan dengan para pemerhati hak azasi manusia.

Tahun lalu, terdapat 78 eksekusi di Saudi Arabia dan UNHCR (United Nation High Commisioner for Human Rights) melaporkan “peningkatan penggunaan hukuman “.

Pemerkosaan, pembunuhan, kemurtadan, perampokan bersenjata dan penjualan obat-obatan terlarang adalah tindakan-tindakan kejahan yang diganjar hukuman mati yang dilakukan kerajaaan atas intrepretasi terhadap ajaran islam yang kukuh.

Sumber: aljazeera.com