Daily Archives: 3 September 2014

Wine Tanpa Alkohol, halalkah?

Menanggapi permintaan penduduk kelas atas Teluk-Emirat, sebuah perusahaan Dubai mengumumkan diluncurkannya sebuah produk anggur “halal” pertama di dunia yang mengandung “daun emas 24 karat yang dapat dimakan” dengan nol alcohol.

DubaiProduces-Worlds-First-Halal-WineSebagaimana diberitakan oleh onislam.net, Lussory Gold adalah “anggur berkilau yang halal- karena alkoholnya telah dibuang” – dan daun emas itu bisa “bergerak naik turun sesuai ritme busa anggur,” menurut Lootah Premium Foods yang dikutip oleh 24/7 surat kabar di Emirat.

Anggur ini, yang berasal dari kebun anggur La Mancha, Sepanyol “dibuat sama dengan anggur biasa atau sampanye,” kata perusahaan makanan dan minuman itu.

“Lussory adalah 100 persen halal dengan 0.0 kandungan alcohol.”

Islam mengambil sikap tanpa kompromi dalam hal pelarangan mabuk-mabukan. Agama ini melarang ummat Muslim untuk minum atau bahkan menjual alcohol.

Aturan umum dalam Islam adalah bahwa setiap minuman yang dapat memabukkan adalah haram, baik itu banyak ataupun sedikit, apakah itu alcohol, obat-obatan terlarang, minuman yang dipermentasikan dan lain sebagainya.

Sebuah penelitian di Inggris merilis pada bulan November 2010 menemukan bahwa alcohol lebih berbahaya dan mematikan dibanding heroin ataupun kokain.

Alkohol disalahkan karena 195.000 kematian di 27 negara Uni Eropa setiap tahun dan lebih dari 10.000 kecelakaan jalan raya – yang berujung kematian, dengan resiko terbesarnya adalah kaum muda

Alkohol juga disalahkan untuk 7,4 persen penyakit dan kematian premature di Uni Eropa, menurut laporan komisi Uni Eropa tahun 2006.

Dengan merilis produk baru ini, perusahaan Dubai berharap membuka keran pada pasar yang lebih besar.

“Kami telah berpengalaman menerima permintaan besar untuk sampanye halal kelas satu pertama dari para pelanggan dank klaein kami, berharap menawarkan sebuah pengalaman premier dalam pernikahan, ulang tahun atau acara-acara perusahaan,” kata Tony Colley, General Manager Lootah Premium Foods.

IS Kembali Rilis Video “Pemancungan” Jurnalis Amerika

IS kembali merilis sebuah video yang diakui sebagai pembunuhan terhadap seorang jurnalis Amerika Steven Sotloff, beberapa hari setelah ibu jurnalis itu memohon agar pemimpin kelompok itu mengampuninya, sebagaimana diberitakan aljazeera.com

Seorang milisi IS berbicara di samping seorang lelaki yang diakui sebagai seorang jurnalis Amerika bernama di sebuah lokasi yang tak diketahui-REUTERS/Social Media Website via REUTERS TV

Seorang milisi IS berbicara di samping seorang lelaki yang diakui sebagai seorang jurnalis Amerika bernama di sebuah lokasi yang tak diketahui-REUTERS/Social Media Website via REUTERS TV

Sebuah kelompok bersenjata merilis video itu yang mengatakan seorang yang meninggal adalah seorang pria berusia 31 tahun pada hari selasa kemarin waktu setempat. Para pengguna internet yang melihat video ini mengkonfirmasi konten video itu. Sotloff telah dijadikan tawanan di Suriah oleh sebuah kelompok sejak bulan Agustus tahun 2013.

Dalam video itu kelompok itu juga mengancam akan membunuh tawanan lain yang bernama David Cawthorne Haines, seorang Inggris.

Seorang perempuan jurubicara pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa Washington sedang berusaha mengautentifikasi cuplikan video itu. PM Inggris, David Cameron mengatakan ini menggambarkan sebuah “tindakan yang benar-benar menjijikan dan tercela.”

Pembunuhan ini berjarak dua minggu setelah kelompok IS merilis sebuah video yang memperlihatkan pembunuhan terhadap James Foley, seorang jurnalis Amerika yang lain, yang diklaim oleh anggota IS yang memakai topeng sebagai balas dendam untuk serangan yang dilakukan tentara Amerika di Irak.

Dalam video itu, Sotloff digambarkan, oleh pejuang yang mengatakan bahwa hidupnya tergantung kepada apa yang akan dilakukan presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Sang algojo nampaknya adalah orang yang sama dalam dua video itu – seorang yang beraksen inggris – dengan mengenakan seragam dan topeng serba hitam.

Para pengguna internet yang menyaksikan kedua video itu mengatakan bahwa rambut Sotloff lebih panjang di video keduanya.

Kurang dari satu minggu yang lalu, ibu Sotloff, Shirley, memohon secara langsung kepada pemimpin kelompok itu Abu Bakr al-Baghdadi agar membebaskan puteranya itu.

“Anda, Khalifah, dapat memberikan amnesty. Saya mohon kepada anda, tolonglah, bebaskan anak saya. Saya harap anda menggunakan kekuasaan anda untuk mengampuni hidupnya,” kata Mrs Sotloff dalam sebuah video.

Jan Psaki, dari departemen Dalam Negeri Amerika Serikat, mengatakan bahwa otoritasnya sedang mengautentifikasi video tersebut.

“Jika benar, kami merasa jijik dengan tindakan brutal itu. Hati kami turut berduka untuk keluarga Sotloff,” katanya.

Beberapa orang “barat” telah menjadi tawanan kelompok-kelompok pemberontak di Suriah.

Pada tanggal 24 Agustus, kelompok Suriah yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, Nusra Front membebaskan seorang penulis Amerika, Peter Theo Curtis, yang telah hilang sejak tahun 2012, yang menurut para petugas dupayakan oleh Negara Teluk, Qatar.